BlogArtikelTahun Ajaran Baru 2025 Menggunakan Kurikulum Apa?

Tahun Ajaran Baru 2025 Menggunakan Kurikulum Apa?

Tahun Ajaran Baru 2025 Menggunakan Kurikulum Apa

Mediascanter.id Pertanyaan seperti tahun ajaran baru 2025 menggunakan kurikulum apa sering ditanyakan oleh siswa, orang tua, maupun guru. Memahami kurikulum yang berlaku sangat penting, karena berdampak langsung pada sistem belajar, materi yang diajarkan, hingga cara penilaian siswa.

Untuk tahun ajaran 2025/2026, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menetapkan arah yang jelas soal kurikulum yang digunakan. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Kurikulum yang Berlaku di Tahun Ajaran Baru 2025

Pada tahun ajaran baru 2025, menggunakan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini sebelumnya telah terimplementasikan secara bertahap sejak 2022 sebagai kurikulum transisi pasca pandemi COVID-19.

Namun, mulai 2024 dan seterusnya, Kurikulum Merdeka menajadi kurikulum nasional secara penuh dan bukan lagi sekadar opsi atau kurikulum pengganti darurat.

Apa Itu Kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penguatan kompetensi, fleksibilitas pembelajaran, dan pengembangan karakter siswa. Kurikulum ini memberi keleluasaan lebih kepada guru dan sekolah untuk menyusun metode belajar sesuai konteks dan kebutuhan peserta didik.

Beberapa ciri khas Kurikulum Merdeka:

  • Tidak ada jurusan di SMA (kelas X mendapat waktu eksplorasi sebelum memilih mata pelajaran di kelas XI)

  • Projek penguatan profil pelajar Pancasila sebagai bagian dari pembelajaran

  • Mapel yang lebih terintegrasi di jenjang SD dan SMP

  • Fokus pada kompetensi esensial, bukan tumpukan materi

Apakah Semua Sekolah Wajib Menggunakan Kurikulum Merdeka?

Ya, mulai tahun ajaran 2024/2025, semua satuan pendidikan formal di Indonesia wajib menggunakan Kurikulum Merdeka. Peraturan ini berlaku untuk jenjang:

  • PAUD

  • SD/sederajat

  • SMP/sederajat

  • SMA/SMK/sederajat

  • Pendidikan kesetaraan (Paket A, B, C)

Namun, implementasi tetap melakukan secara bertahap dan kontekstual, dengan pelatihan dan pendampingan dari pemerintah daerah dan pusat.

Apa Dampaknya Bagi Siswa dan Guru?

Kurikulum Merdeka membawa sejumlah perubahan besar. Berikut ini beberapa dampak utama:

Bagi siswa:

  • Pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan tidak menekankan hafalan.

  • Siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan pengembangan minat.

  • Ada kebebasan memilih mata pelajaran di SMA.

Bagi guru:

  • Guru memiliki keleluasaan menyusun rencana belajar.

  • Penilaian lebih fokus pada proses dan kompetensi, bukan sekadar angka.

  • Diperlukan adaptasi terhadap pendekatan projek dan asesmen formatif.

Bagaimana Cara Sekolah Mempersiapkan Diri?

Untuk menghadapi kurikulum baru ini, sekolah dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Mengikuti pelatihan dari Platform Merdeka Mengajar (PMM)

  • Menyusun modul ajar yang fleksibel dan kontekstual

  • Menjalin kerja sama antar guru dalam menyusun projek lintas mata pelajaran

  • Mengajak orang tua memahami peran mereka dalam mendukung pendidikan karakter

Jadi, tahun ajaran baru 2025 menggunakan kurikulum apa? Jawabannya adalah Kurikulum Merdeka, yang kini telah menjadi kurikulum nasional. Kurikulum ini lebih menekankan pada kompetensi, fleksibilitas, dan pembelajaran yang relevan dengan dunia nyata. Baik siswa maupun guru perlu beradaptasi, namun dengan pendekatan yang benar, kurikulum ini dapat membawa perubahan positif bagi pendidikan di Indonesia.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *