BlogArtikelPenerapan Kurikulum yang Berorientasi pada Siswa

Penerapan Kurikulum yang Berorientasi pada Siswa

Penerapan Kurikulum yang Berorientasi pada Siswa

Penerapan kurikulum yang berorientasi pada siswa membutuhkan komitmen dari semua pihak, yaitu guru, orang tua, dan sekolah. Yuk, simak penjelasan lebih lanjut di bawah ini!

 

Mediascanter.id – Sejak pertengahan Juli 2022, beberapa sekolah telah memulai penerapan Kurikulum Merdeka. Penggunaan kurikulum ini seharusnya tidak menganggap sebagai penggantian format administratif kurikulum saja, tetapi lebih sebagai langkah untuk mengubah pendekatan pembelajaran.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara untuk pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang berorientasi pada siswa adalah kurikulum yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran. Dalam kurikulum ini, siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan motivator.

Pembelajaran yang berorietasi pada siswa tentu bukan hal baru. Namun, selama ini guru kesulitan menerapkannya karena keterbatasan pemahaman, kecakapan, dan tuntutan ketercapaian materi yang ada pada kurikulum sebelumnya.

Nah, dalam artikel ini, kita akan mengupas tentang penerapan kurikulum yang berorientasi pada siswa. Sehingga, para guru maupun orang tua dapat memberikan pembelajaran pada siswa sesuai dengan harapan tujuan pendidikan.

Karakteristik Penerapan Kurikulum

Penerapan kurikulum yang berorientasi pada siswa memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

  1. Berpusat pada siswa
    Kurikulum dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan dan minat siswa. Kurikulum yang berorientasi pada siswa dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan dan minat siswa yang beragam. Kurikulum harus mampu memenuhi kebutuhan siswa untuk mengembangkan potensinya secara optimal.
  2. Fleksibel
    Kurikulum dapat menyesuaikan dengan kondisi dan situasi siswa. Kurikulum yang berorientasi pada siswa harus fleksibel sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi dan situasi siswa. Kurikulum harus dapat beradaptasi dengan kebutuhan siswa di daerah yang berbeda-beda.
  3. Interaktif
    Pembelajaran melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran yang berorientasi pada siswa melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Siswa harus ikut berpartisipasi dalam pembelajaran, baik secara fisik, mental, maupun emosional.
  4. Berorientasi pada hasil belajar
    Pembelajaran dirancang untuk mencapai hasil belajar sesuai keinginan. Pembelajaran yang berorientasi pada siswa merancang untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan. Hasil belajar siswa harus ada tolak ukur secara berkala untuk memastikan bahwa pembelajaran telah berjalan sesuai dengan rencana.

Manfaat Penerapan Kurikulum

Penerapan kurikulum yang berorientasi pada siswa dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu:

  1. Meningkatkan motivasi belajar siswa
    Siswa akan lebih termotivasi untuk belajar jika pembelajaran dirancang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Kurikulum yang berorientasi pada siswa dapat membantu siswa untuk menemukan minat dan potensinya.
  2. Meningkatkan hasil belajar siswa
    Pembelajaran yang aktif dan interaktif dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Kurikulum yang berorientasi pada siswa dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
  3. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
    Pembelajaran yang berorientasi pada siswa dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Kurikulum yang berorientasi pada siswa dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam menerapkan kurikulum yang berorientasi pada siswa, yaitu:

  • Persiapan guru: Guru perlu mempersiapkan diri secara matang untuk menerapkan kurikulum yang berorientasi pada siswa. Guru perlu memahami karakteristik kurikulum dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menerapkannya. Misalnya, guru perlu memiliki keterampilan untuk mengelola kelas, memfasilitasi pembelajaran, dan menilai hasil belajar siswa.

  • Kerjasama dengan orang tua: Orang tua perlu terlibat dalam penerapan kurikulum yang berorientasi pada siswa. Orang tua dapat mendukung pembelajaran siswa di rumah. Misalnya, orang tua dapat membantu siswa untuk mengerjakan tugas sekolah, menyediakan sumber belajar, atau mendampingi siswa dalam belajar.

  • Fasilitas dan sarana prasarana: Sekolah perlu menyediakan fasilitas dan sarana prasarana yang memadai untuk mendukung penerapan kurikulum yang berorientasi pada siswa. Misalnya, sekolah perlu menyediakan ruang kelas yang nyaman, peralatan pembelajaran, dan sumber belajar yang memadai.

Penerapan kurikulum yang berorientasi pada siswa merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kurikulum yang berorientasi pada siswa dapat membantu siswa untuk mengembangkan potensinya secara optimal.

Contoh Penerapan Kurikulum

Berikut adalah beberapa contoh penerapan kurikulum yang berorientasi pada siswa:

  • Pembelajaran tematik: Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Pembelajaran tematik dapat membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran secara holistik.

  • Pembelajaran berbasis proyek: Pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan proyek. Kegiatan proyek dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kerja sama.

  • Pembelajaran berbasis masalah: Pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang berawal dari masalah. Penggunaan masalah untuk memotivasi siswa agar belajar dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis serta pemecahan masalah.

  • Pembelajaran berbasis literasi: Pembelajaran berbasis literasi adalah pembelajaran yang menekankan pada pentingnya literasi. Literasi mencakup keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Keterampilan literasi penting untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.

Penerapan kurikulum yang berorientasi pada siswa membutuhkan komitmen dari semua pihak, yaitu guru, orang tua, dan sekolah. Dengan komitmen yang kuat, penerapan kurikulum yang berorientasi pada siswa dapat memberikan manfaat yang besar bagi siswa.

Jadi, itulah pembahasan mengenai penerapan kurikulum yang berorientasi pada siswa. Semoga bermanfaat ya!


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *