BlogArtikelPahami Jenis-Jenis Tantrum dan Solusi Efektif Mengatasinya

Pahami Jenis-Jenis Tantrum dan Solusi Efektif Mengatasinya

Pahami Jenis-Jenis Tantrum

Artikel ini membahas tentang pahami jenis-jenis tantrum dan langkah-langkah tepat dalam penanganannya.

 

Mediascanter.id Tantrum adalah letupan emosi yang sangat umum terjadi pada anak usia 1,5 hingga 4 tahun. Fenomena ini biasanya disertai dengan amarah, tangisan keras, sikap keras kepala, dan kesulitan untuk menenangkan diri. Wajar jika anak usia tersebut mengalami tantrum, karena pada fase ini, mereka belum mampu mengungkapkan keinginan dan perasaan mereka dengan kata-kata.

Mengatasi anak yang sedang tantrum memang bukan perkara mudah. Diperlukan trik yang tepat untuk menenangkan si kecil. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk memahami berbagai jenis tantrum dan cara efektif mengatasinya.

Jenis Tantrum pada Anak

Sebelum mengatasi tantrum pada anak, pahami jenis-jenis tantrum terlebih dahulu. Tantrum pada anak terbagi menjadi dua jenis, yaitu tantrum manipulatif dan tantrum frustasi. Berikut adalah perbedaannya:

1. Tantrum Manipulatif

Tantrum manipulatif biasanya terjadi ketika si kecil menerima penolakan atau saat keinginannya tidak terpenuhi. Anak akan menggunakan tantrum ini untuk memanipulasi orang lain agar menuruti keinginannya.

2. Tantrum Frustasi

Selain itu, ada juga jenis tantrum frustasi. Tantrum ini umumnya terjadi karena anak belum mampu mengekspresikan keinginan dan perasaannya dengan baik. Kondisi ini rentan dialami oleh anak usia 18 bulan karena mereka belum sepenuhnya mampu berbicara dengan lancar. Selain kesulitan dalam mengutarakan perasaan, anak juga bisa mengalami tantrum frustasi saat merasa kelelahan, kelaparan, atau merasa gagal dalam melakukan sesuatu.

Cara Mengatasi Tantrum

Setelah mengetahui definisi serta jenis-jenis tantrum, kini para orang tua juga harus memahami cara yang tepat untuk menangani anak yang sedang tantrum. Agar tidak salah dalam mengambil tindakan, simaklah cara-cara di bawah ini!

1. Tetaplah Tenang

Langkah pertama untuk menghadapi anak yang sedang tantrum adalah dengan menjaga ketenangan diri. Hindari membalas dengan berteriak atau memaksa anak untuk diam. Sikap tenang dapat membantu meredakan tantrum si kecil dengan lebih efektif.

2. Bawa ke Tempat yang Lebih Tenang

Jika si kecil tantrum di tempat umum yang ramai, sebaiknya bawa dia ke tempat yang lebih nyaman dan tenang. Langkah ini memudahkan parents untuk menenangkan anak dan melakukan langkah selanjutnya dengan lebih mudah.

3. Cari Tahu Penyebabnya

Ada banyak alasan mengapa anak bisa tantrum, seperti keinginan yang tidak terpenuhi, rasa ngantuk, lapar, atau ketidaknyamanan lainnya. Parents bisa mencoba mengajukan pertanyaan seperti, “Kamu ngantuk?”, “Kamu capek?”, atau “Kamu lapar?” untuk membantu anak mengungkapkan perasaannya. Meski belum bisa berbicara dengan lancar, si kecil biasanya akan merespon dengan anggukan atau gelengan kepala. Mengetahui penyebabnya akan memudahkan parents dalam menangani tantrum tersebut.

4. Alihkan Perhatian

Setelah mengetahui penyebab tantrum, tugas parents adalah mengalihkan perhatian si kecil agar tidak lagi rewel. Cara pengalihan bisa dengan menggendong, menunjukkan hal-hal menarik di sekitar, memberikan permen atau makanan kesukaan, atau bahkan membelikan mainan yang diinginkan. Dengan begitu, si kecil akan lupa dengan tantrumnya.

5. Hindari Kekerasan

Mengatasi tantrum dengan cara mencubit atau memukul adalah langkah yang sangat salah. Tindakan ini justru bisa membuat anak belajar untuk memukul saat keinginannya tidak terpenuhi. Sebagai gantinya, parents bisa menenangkan si kecil dengan pelukan atau ciuman. Selain menenangkan, cara ini juga menunjukkan bahwa parents peduli dan menyayangi anak.

Apakah Wajar Jika Anak Usia 4-6 Tahun Masih Tantrum?

Meskipun tantrum adalah hal yang wajar, bukan berarti para orang tua bisa membiarkannya jika sudah melewati batas usia tertentu. Jangan sampai si kecil memanfaatkan tantrum sebagai alat untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Batas usia normal anak mengalami tantrum adalah 4 tahun. Jika melebihi usia tersebut, ada kemungkinan terdapat kesalahan pada pola asuh orang tua.

Pada usia 4-6 tahun, seharusnya anak sudah mulai bisa mengontrol emosi mereka agar tidak meledak-ledak. Jadi, jika pada usia tersebut si kecil masih sering tantrum, ini menjadi tugas bagi para orang tua untuk mengevaluasi pola didik yang diterapkan.

Semoaga informasi ini bermanfaat. Terimakasih sudah membaca!


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *