Apakah Materi MPLS 2025 Seragam di Semua Sekolah?

Mediascanter.id – Dalam penerapan program MPLS Ramah 2025, banyak pertanyaan muncul dari orang tua dan masyarakat umum, salah satunya adalah: apakah materi MPLS 2025 seragam di semua sekolah? Jawaban singkatnya adalah tidak sepenuhnya seragam. Pemerintah memang menetapkan kerangka umum dan standar kompetensi, namun sekolah diberikan keleluasaan untuk menyesuaikan materi berdasarkan konteks lokal, kebutuhan peserta didik, dan sumber daya yang dimiliki.
Kebijakan Umum dari Pemerintah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menyediakan pedoman nasional MPLS 2025. Pedoman ini mencakup:
Tujuan dan prinsip dasar MPLS Ramah
Struktur kegiatan harian selama MPLS berlangsung
Nilai-nilai utama seperti Profil Pelajar Pancasila, anti-perundungan, inklusivitas, dan literasi digital
Contoh kegiatan interaktif yang dianjurkan
Namun, pedoman ini bersifat umum dan tidak kaku. Pemerintah menyadari bahwa kondisi geografis, budaya sekolah, dan profil peserta didik di setiap daerah berbeda-beda.
Fleksibilitas Materi Sesuai Konteks Sekolah
Setiap sekolah mendapat kebebasan untuk mengembangkan materi MPLS dengan mempertimbangkan:
Karakteristik peserta didik (misalnya sekolah inklusi, sekolah dengan peserta dari latar budaya beragam, dsb.)
Letak geografis (sekolah di daerah terpencil vs. perkotaan)
Fasilitas dan SDM yang ada
Nilai-nilai lokal dan budaya setempat
Sebagai contoh:
Sekolah di daerah pesisir dapat menambahkan materi tentang konservasi laut dan budaya bahari.
Sekolah berbasis pesantren mungkin menambahkan pengenalan tata tertib berbasis nilai-nilai keislaman.
Sekolah inklusi akan menyesuaikan materi visual dan penyampaian agar ramah bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
Contoh Penyesuaian Materi di Lapangan
Di Sekolah Perkotaan
Sekolah biasanya lebih siap dalam integrasi teknologi. MPLS mereka bisa mencakup sesi praktikal mengenai penggunaan Learning Management System (LMS), pengenalan AI dalam pendidikan, atau etika digital yang lebih mendalam.Di Sekolah Pedesaan
MPLS difokuskan pada penyesuaian lingkungan baru, pembentukan karakter, serta pendekatan kegiatan luar ruangan dan gotong royong. Media pembelajaran lebih sederhana namun tetap bermakna.Di Sekolah Kejuruan (SMK)
MPLS dilengkapi dengan pengenalan dunia industri, simulasi pekerjaan, serta pelatihan soft skill seperti komunikasi profesional dan manajemen waktu.
Peran Guru dan OSIS dalam Penyesuaian Materi
Guru dan tim OSIS menjadi ujung tombak dalam menyusun dan menyesuaikan materi MPLS. Mereka bertugas:
Merancang kegiatan yang sesuai dengan profil siswa
Menyesuaikan bahasa, metode, dan media
Melibatkan peserta didik dalam kegiatan yang menyenangkan dan membangun
Dalam hal ini, pelatihan fasilitator MPLS juga menyesuaikan agar mampu menyusun materi yang relevan dan inklusif.
Kelebihan Pendekatan Tidak Seragam
Meskipun tidak seragam, pendekatan ini justru memberikan keadilan dan relevansi dalam pelaksanaan MPLS. Peserta didik tidak memaksakan mengikuti format yang tidak sesuai dengan konteks mereka. Justru, dengan penyesuaian ini:
Siswa merasa lebih terlibat secara emosional dan sosial
Materi menjadi lebih bermakna dan aplikatif
Sekolah memiliki ruang untuk menonjolkan kearifan lokal dan karakteristik unik
Materi MPLS 2025 memang tidak seragam di semua sekolah dan memang tidak seharusnya seragam. Prinsip utama dari MPLS Ramah 2025 adalah kontekstual, inklusif, dan adaptif. Yang penting bukanlah semua sekolah menyampaikan materi yang sama persis, melainkan setiap siswa merasakan pengalaman awal sekolah yang nyaman, membangun, dan bermakna. Jadi, fleksibilitas ini bukan kelemahan, melainkan kekuatan sistem pendidikan yang beragam dan adil.