Apa Perbedaan antara Guru sebagai Pengajar & sebagai Fasilitator

Mediascanter.id – Peran guru di kelas saat ini tak lagi sekadar menyampaikan materi. Dunia pendidikan telah bergeser dari pendekatan satu arah menuju interaksi dua arah. Maka dari itu, memahami apa perbedaan antara guru sebagai pengajar dan sebagai fasilitator menjadi penting dalam mengembangkan pembelajaran yang lebih relevan dan efektif.
Guru sebagai Pengajar: Fokus pada Penyampaian Materi
Tradisionalnya, guru berperan sebagai pengajar. Dalam peran ini, guru berfungsi sebagai sumber utama ilmu pengetahuan. Ia menjelaskan, menulis di papan tulis, memberi tugas, dan menilai hasil kerja siswa. Siswa cenderung pasif, mendengarkan dan mencatat, kemudian diuji berdasarkan hafalan atau pemahaman tunggal.
Meski metode ini masih memiliki tempat, terutama saat membahas konsep yang kompleks atau teknis, pendekatan ini memiliki keterbatasan. Tidak semua siswa cocok dengan metode ceramah, dan kreativitas mereka seringkali tidak tergali maksimal.
Guru sebagai Fasilitator: Menumbuhkan Kemandirian Belajar
Di sisi lain, guru sebagai fasilitator bertugas mendampingi siswa dalam proses belajar. Bukan lagi pusat informasi, tetapi menjadi pemantik diskusi, pemandu eksplorasi, dan pendukung inisiatif siswa. Dalam peran ini, siswa lebih aktif—mereka diajak berpikir, bertanya, mencari, dan menyimpulkan sendiri.
Contoh nyata adalah saat siswa diberi proyek penelitian kecil, dan guru hanya mengarahkan cara mengumpulkan data atau memberikan pertanyaan pemicu. Pendekatan ini membangun daya kritis dan mendorong kemandirian belajar yang lebih kuat.
Peran Ganda: Keseimbangan yang Ideal
Idealnya, guru bisa menjalankan dua peran sekaligus. Ada saatnya guru perlu menjadi pengajar, terutama saat memperkenalkan konsep baru. Namun, setelah itu, guru sebaiknya bergeser menjadi fasilitator agar siswa bisa membangun pengetahuan mereka sendiri.
Keseimbangan ini membuat pembelajaran lebih hidup, bermakna, dan sesuai dengan kebutuhan siswa masa kini yang tumbuh di era digital dan informasi terbuka.
Mengetahui apa perbedaan antara guru sebagai pengajar dan sebagai fasilitator membantu kita memahami bahwa keduanya saling melengkapi. Peran guru kini tidak lagi kaku. Justru, fleksibilitas menjadi kunci agar proses belajar dapat berjalan lebih adaptif dan menyenangkan. Di tangan guru yang mampu memainkan kedua peran ini, kelas akan menjadi tempat tumbuhnya semangat belajar yang sesungguhnya.