BlogArtikel7 Alasan Pentingnya Pendidikan Bagi Anak-Anak

7 Alasan Pentingnya Pendidikan Bagi Anak-Anak

7 Alasan Pentingnya Pendidikan

Pendidikan membentuk masa depan anak dengan ilmu dan kecakapan hidup. Artikel ini akan menjelaskan 7 (tujuh) alasan pentingnya pendidikan bagi anak-anak.

 

Mediascanter.id – Pendidikan adalah fondasi utama dalam membentuk masa depan seseorang. Di tengah derasnya arus informasi dan teknologi, pendidikan menjadi lebih penting dari sebelumnya. Banyak anak mungkin bertanya, “Mengapa kita harus sekolah?”, “Apa gunanya PR?”, atau “Kenapa sekolah memakan waktu begitu lama?”. Pertanyaan-pertanyaan ini wajar muncul di benak mereka yang masih mencari makna dari rutinitas belajar sehari-hari.

Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi alasan mengapa pendidikan sangat penting dan bagaimana berbagai aspek pendidikan dapat mempersiapkan anak-anak kita untuk menghadapi masa depan dengan lebih baik.

Kami akan membahas 7 (tujuh) alasan pentingnya pendidikan bagi anak-anak dan memberikan motivasi untuk terus belajar dan berkembang. Dari bekal ilmu pengetahuan hingga kecakapan hidup, setiap poin akan diuraikan secara mendalam untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai peran krusial pendidikan dalam kehidupan mereka.

Mari kita mulai perjalanan ini untuk memahami 7 (tujuh) alasan pentingnya pendidikan dan bagaimana hal itu dapat membentuk masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

Berikut ini adalah tujuh tips yang bisa kita sampaikan kepada anak-anak, atau siapa saja yang bertanya tentang pentingnya pendidikan untuk masa depan mereka.

1. Memiliki Bekal Ilmu Untuk Menjalani Kehidupan

Siapa bilang hidup ini akan mengalir begitu saja seperti air dari hulu ke hilir? Air dalam perjalanannya akan bertemu bebatuan, lumpur, rerumputan, atau bahkan sampah yang bisa menghalangi lajunya, bukan? Begitu juga kehidupan ini. Menjalani hidup membutuhkan bekal ilmu untuk mampu bertahan dan berjuang menuju keberhasilan.

Ilustrasinya seperti ini; ada dua orang nelayan yang mencari ikan di laut yang sama. Satu nelayan tanpa bekal pengetahuan yang cukup tentang mengendalikan kapal, membuat jaring yang baik, atau membaca gejala alam seperti arah angin dan perubahan cuaca. Belum lagi ilmu penting tentang pengolahan ikan, dan banyak lagi yang lainnya.

Nelayan yang satunya sebelum berangkat melaut telah banyak belajar mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan pekerjaan nelayan. Bisa dibayangkan, bagaimana hasil tangkapan kedua nelayan tersebut. Mungkin ada satu kali nelayan yang minim ilmu mendapatkan hasil banyak, tetapi secara keseluruhan, nelayan yang berilmu-lah yang akan meraih keberhasilan lebih dulu dan lebih besar.

2. Tidak Ada Ilmu yang Sia-Sia

Mungkin ini terkait dengan cita-cita anak, atau bidang ilmu yang menjadi minatnya. Anak yang suka berhitung mungkin merasa tidak perlu belajar ilmu sosial, karena bukan dunia yang ia geluti. Sayangnya pendapat ini kurang tepat. Setiap ilmu yang dipelajari tidak ada yang sia-sia atau tidak berguna.

Kelak akan ada saat di mana arsitek perlu ilmu sosial untuk sukses membuat jaringan bisnis dengan banyak mitra kerja. Atau suatu saat akan membutuhkan ilmu pemasaran untuk memasarkan hasil rancangannya. Demikian juga sebaliknya, pebisnis harus pandai matematika supaya tidak salah hitung pada rancangan program afiliasi atau proyek-proyek baru.

3. Menjadi Terdidik atau Berilmu

Secara pribadi, tiap orang memiliki kewajiban menuntut ilmu. Bahkan tertulis dalam Al-Qur’an, bahwa menuntut ilmu itu wajib (faridhatun) bagi muslim laki-laki maupun perempuan. Ini mengandung makna bahwa setiap individu harus membekali diri dengan ilmu. “Ilmu apa saja?” Semuanya, sesuai kemampuan orang dalam menempuh pendidikan.

Bahkan ada perintah untuk mencari ilmu sejauh mungkin, sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadist “Tuntutlah ilmu walau sampai negeri China”. Itu artinya menuntut ilmu adalah kewajiban yang mutlak bagi tiap orang. Sedangkan seberapa banyak dan seberapa jauh, itu tergantung kemampuan masing-masing orang.

4. Memiliki Kemandirian

Setiap orang wajib untuk memiliki kemandirian. Kelak anak akan tumbuh dewasa dan harus mandiri, lepas dari orang tua untuk mengembangkan diri. Artinya, mereka akan melakukan banyak hal sendiri, tanpa bantuan orang tua lagi. Untuk itulah semua anak harus terbiasa untuk mandiri sejak dini.

Sebagai contoh, belajar makan sendiri dan toilet training bagi batita. Makin bertambah usia, kemandirian juga makin berkembang. Sekarang saatnya belajar semua hal, sehingga saat dewasa nanti akan lebih mudah menjalani kehidupan.

5. Mencoba Semua Hal Baru

Setiap peristiwa akan menjadi pengalaman hidup bagi yang mengalaminya. Makin banyak pengalaman, makin banyak pula ilmu yang bisa dipelajari. Jadi, ketika ada sesuatu yang baru, ajak anak untuk mencobanya supaya mendapat pengalaman baru. Semua pengalaman baru akan menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi anak-anak di masa depan.

6. Pendidikan Tidak Hanya Soal Tulis dan Hitung

Ini juga penting untuk dibiasakan pada anak. Bahwa belajar tidak melulu membaca buku lalu mengerjakan soal-soal. Anak juga perlu diajari berbagai kecakapan hidup mulai dari yang sederhana sesuai usia mereka. Kemampuan menguasai lifeskill akan mempermudah proses belajar anak-anak juga. “Contohnya apa?” Seperti melipat baju, mencuci piring, membersihkan rumah, dan lain-lain.

Mungkin terlihat sepele, tetapi pada saat belajar tentang lifeskill, anak juga akan mendapat pengalaman dalam hal pengaturan waktu (manajemen waktu). Hal ini penting untuk melatih kemampuan anak mengelola waktunya sesuai banyaknya kegiatan yang harus mereka jalani.

7. Bekal Pendidikan yang Memadai

Bekal pendidikan yang memadai akan menjadi modal untuk meneruskan pada generasi berikutnya, mencetak generasi berkualitas. Nah, ini yang tidak kalah penting. Bahwa setiap generasi harus mempersiapkan diri untuk meneruskan peradaban manusia. Supaya memiliki kualitas yang sama dengan pendahulunya, maka setiap generasi harus memiliki kemampuan yang minimal sama dengan pendahulunya (orang tuanya). Memiliki kemampuan yang lebih baik dalam semua bidang dan secara fisik adalah sosok yang lebih berkualitas pula. Lebih tinggi, lebih sehat, dan lebih tangguh.

Tujuh alasan yang terangkum sebagai tips atau kiat mengajarkan pentingnya pendidikan untuk masa depan anak ini sebenarnya hanya segelintir dari alasan-alasan lainnya. Masih banyak lagi strong why atau alasan terkuat untuk membekali diri dengan ilmu.

Tidak hanya itu saja, ketika seseorang sudah menguasai satu bidang keilmuan, maka ada keharusan juga untuk mengembangkan ilmu tersebut. Hal ini untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Kembali ke contoh yang saya tulis di awal, tentang nelayan yang berilmu. Mungkin zaman dulu nelayan cukup menguasai ilmu perbintangan sederhana guna mengetahui arah mata angin, memanfaatkan gejala alam seperti pasang surut air laut untuk menentukan waktu berlayar dan berlabuh.

Sangat mungkin zaman ini nelayan harus dibekali dengan ilmu pengetahuan dan mungkin juga peralatan zaman now seperti Global Positioning System (GPS), alat pembaca cuaca, pengetahuan tentang anomali cuaca, dan banyak lagi yang lainnya.

Jadi, jika kita ingin memiliki generasi penerus yang berkualitas dan diharapkan akan mampu bertahan pada era mereka, maka membekali anak-anak dengan kecakapan berbagai disiplin ilmu adalah sebuah kewajiban. Bahkan ini menjadi salah satu hak anak dari orang tuanya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *